Motivasi Pada Situasi Krisis

Motivasi pada situasi krisis

Author: djoko.pnb2009

Setiap jenis usaha mempunyai Visi, misi dan tujuanyang akan di capai. Konpensasi dan , memberikan energi dalam mengambil sikap, Memberikan motivasi perlu di kembangkan agar lebih sesuai dengan kondisi yang ada, Prinsip dasar dalam mengembangkan motivasi perlu dimulai dari pemenuhan kebutuhan hidup yang paling mendasar.

Visi, misi dan tujuan yang akan di capai, merupakan bagian utama setiap jenis usaha. Dukungan yang penting untuk mensupport adalah perlunya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai modal dasar untuk maju sesuai dengan proporsi nya masing-masing . Mengapa demikian ? Hubungan yang terkait dengan masalah itu adalah pentingnya motivasi pada situasi krisis yang sebagai suport dalam beberapa macam bentuk konpensasi bentuk dukungan faktor ekternal dan respon aktualisasi diri dari dalam yang akan menentukan, keberhasilan masing-masing individu dengan Job yang sedang di hadapi. Dengan mandegnya proses pengembangan, maka yang terjadi adalah semakin lamanya pencapaian tujuan yang telah direncanakan, sedangkan dengan mengacu pada visi, misi dan tujuan akan mengandung resiko tentang kewajiban yang harus di lakukan untuk mendukung pencapaiannya. Jika terjadi kesenjangan atara kondisi yang di inginkan dan kondisi yang sebenarnya terjadi, perlu motivasi pada situasi krisis akan merupakan masalah yang perlu mendapatkan solusi dengan benar.

Konpensasi, merupakan hal yang unik, dan pada kondisi ini berperan lebih untuk memberikan energi dalam mengambil sikap dan memiliki andil dalam menentukan suksesnya mencapai tujuan. Realita telah membentuk pada kita semua, bahwa untuk dapat bekerja lebih, memerlukan pencurahan kapasitas intelektualitas yang lebih banyak dan merupakan cerminan aktualisasi diri dari masing-masing individu.
Bentuk yang dapat di terima mungkin saja bukan berupa materi, tetapi support yang memiliki kekuatan dalam menentukan sistin nilai yang di hormati oleh semua orang. Macam konpensasi yang banyak digunakan pada saat ini dengan memberikan insentif berupa tambahan jam lembur, penghargaan, kepercayaan, uang makan extra, mengadakan rolling karyawan, fasilitas pendidikan lanjutan pada bidangnya, benchmarking dan sebagainya. Disini memerlukan pemahaman tentang ragam konpensasi, besaran konpensasi, keadilan internal, keadilan ekternal dan sistim insentif yang lebih sesuai.

Aktualisasi diri, sebagai faktor internal yang perlu di kaji lebih lanjut tentang peran masing-masing dalam mendukung produktivitas kerja, berhubungan dengan pemanfaatan potensi diri, pengembangan diri, beban tugas, persepsi idealisme dan persepsi tantangan. Terjadinya motivasi, yang umum adalah akibat dari adanya interaksi antara individu dan situasi, sedangkan setiap individu masing-masing memiliki dorongan motivasi dasar yang berbeda-beda. Disini motivasi merupakan suatu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah, ketekunan, kegigihan individual untuk mencapai tujuan. Sebagai hasil kongkrit yang dapat di terima adalah bahwa hasil kerja setiap individu itu menjadi lebih berarti, mampu mempertanggungjawabkan tentang hasil yang telah di capai dan dapat di ukur pencapaiannya dengan standard yang wajar. Usaha memanfaatkan atualisasi diri menjadi bagian yang penting dengan mempertimbangkan motivasi yang terjadi pada setiap individu yang berbeda-beda, yang juga di pengaruhi oleh adanya faktor konpensasi sebagai faktor ekternal .

Prinsip dasar dalam mengembangkan motivasi perlu dimulai dari pemenuhan kebutuhan hidup yang paling mendasar, berupa konpensasi finansial untuk menumbuhkan aktualisasi diri, sedangkan realita yang ada, dengan memperhatikan faktor konpensasi dan aktualisasi diri akan menjadi lebih cepat mendapatkan respon positif dengan memperhatikan budaya perusahaan yang telah dikembangkan sebelumya.

Motivasi, perlu di kembangkan agar lebih sesuai dengan kondisi yang ada dengan memperhatikan antara lain adanya keinginan berprestai, frekuensi aktifitas, motif pemuasan kebutuhan, kreatifitas, dan kedisiplinan. Perubahan situasi yang tidak terkontrol akibat adanya perubahan faktor luar, seperti yang terjadi pada akhir-akhir ini cukup menjadi masaah yang serius. Sebagai contoh tentang pengaruh krisis ekonomi global, telah berdampak signifikan terhadap turunnya aktivitas perusahaan. Keputusan berat yang banyak di ambil adalah adanya perubahan aktivitas, yang memunginkan perusahaan dapat tutup untuk selamanya. Menyikapi keadaan ini juga tidak mudah, karena berhadapan dengan para karyawan yang harus ada yang istirahat untuk sementara.

Realita yang dapat kita jumpai adalah pergerakan nilai penjualan barang dan bahan ekpor yang sempat terganggu, sehingga kapasitas produksi menyesuaikan dengan kapasitas penjualan hanya bisa dilakukan 20 % dari kapasitas maksimal. Dari pengalaman yang terjadi, seperti tren kenaikan nilai ekport, bergerak dari bulan Nopember sampai bulan Maret, dengan kisaran 20%, 30%, 40%, 45% dan 50%. Keadaan yang berat ini perlu disikapi dengan benar, dengan memberikan arahan dan motivasi yang cukup meskipun pendapatan perusahaan sudah bergerak mencapai 50% dari sasaran. Untuk menjaga kesetabilan perusahaan, memerlukan dukungan motivasi dengan berbagai konpensasi yang memungkinkan sehingga tidak ada yang di PHK.